Kamis, 04 Agustus 2011

ADA APA DENGAN JAGUNG?


Selama ini tidak banyak orang tahu bahwa jagung mengandung zat yang begitu penting bagi tubuh. Sebagian orang Indonesia masih menganggap jagung sebagai bahan makanan sekunder karena mereka banyak bergantung pada beras. Tetapi jika ditilik lebih jauh, potensi jagung untuk menjadi bahan makanan primer sebenarnya tidak kalah jika dibandingkan dengan beras. Selain mengandung karbohirat, protein, mineral, jagung juga mengandung zat lainnya yang diperlukan oleh tubuh (lihat tabel).

Tabel 1. Kandungan Gizi dalam jagung
Komponen Kadar
Karbohidrat (g) 19
Gula (g) 3,2
Serat (g) 2,7
Kalori (kkal) 90
Protein (g) 3,2
Lemak (g) 1,2
Vitamin A, setara dg 10 g 1 %
Folat (Vit. B9), 46 g 12%
Vitamin C, 7 mg 12%
Besi, 0,5 mg 4%
Magnesium, 37 mg 10%
Potasium, 270 mg 6%
Air (g) 24

Sebagai tanaman semusim (annual), biasanya satu siklus hidup jagung berkisar selama 80-150 hari. Siklus tersebut dibagi menjadi dua periode yaitu periode pertama merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan periode kedua merupakan tahap pertumbuhan generatif. Tanaman jagung ini awalnya berasal dari Amerika yang kemudian tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung di Indonesia meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khusus di Daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara intensif karena kondisi tanah dan iklimnya yang sesuai.

Manfaat Tanaman Jagung
Di Indonesia, sebagian besar masyarakat masih menganggap beras sebagai bahan pangan utama sehingga jagung masih menjadi bahan pangan sekunder. Namun, ada juga daerah yang telah memanfaatkan jagung sebagai makanan pokok seperti di daerah Madura. Hampir semua bagian tanaman jagung dapat bermanfaat antara lain : (1) Batang dan daun untuk pakan ternak dan kompos, (2) Batang dan daun kering untuk bahan bakar, (3) batang jagung sebagai bahan baku pembuatan kertas/pulp, (4) buah jagung untuk produk makanan, (5) Biji jagung sebagai pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.
Dari segi medis, jagung banyak bermanfaat untuk kesehatan sebagai zat pemberi energi, pembentuk sel jaringan tubuh (plastika), dan sebagai pengatur fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh. Selain itu, jagung dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti melancarkan air seni, hipertensi, diabetes, melancarkan ASI, menyembuhkan luka bekas cacar air, dan sebagai obat diare.
Pada dasarnya jagung berpotensi menjadi bahan pangan alternatif menandingi beras. Hanya saja mindset penduduk Indonesia selama ini masih memprioritaskan untuk mengonsumsi beras (nasi) sebagai bahan makanan pokok. Mengapa masyarakat Indonesia masih begitu sulit mengurangi tradisi makan nasi dan enggan melirik bahan pangan lain? Apakah karena malas mengolah makanan atau karena ketidaktahuan mereka atas kandungan manfaat dari bahan pangan lain? Lantas bagaimana jika jumlah pasokan beras semakin menipis atau tanaman padi tidak bisa diharapkan menjadi bahan pokok di kemudian hari? Solusinya adalah bagaimana kreativitas kita dalam mengkreasikan makanan terutama jagung agar manfaatnya dapat maksimal kita dapatkan bagi kesehatan kita. (DF/SRT)
Sumber data: Retno Arianingrum, M.Si,“Kandungan Kimia Jagung dan Manfaatnya Bagi Kesehatan",staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/artikel-ppm-jagung2.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar