Rabu, 01 Agustus 2012

Warga Bendo Mengolah Makanan Inovatif Berbahan Ketela Pohon

Minggu 17 Juli 2011 bertempat di balai dusun Bendo, ibu-ibu pkk dusun bendo bersama-sama dengan dengan mahasiswa KKN PPM UGM 2011 UNIT BEJI berhasil menyulap ketela pohon dan gaplek menjadi makanan olahan yang inovatif dan memiliki cita rasa baru yaitu berupa kroket ketela pohon dan tiwul kedelai. Acara diawali dengan penjelasan resep kroket ketela pohon dan tiwul kedelai oleh mahasiswa KKN PPM UGM 2011 kemudian dilanjutkan tahap pengolahan makanan. Para peserta acara sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan dengan saling bekerja sama dengan mahasiswa KKN PPM UGM 2011 dalam mengolah bahan olahan tersebut untuk menghasilkan makanan yang inovatif. Disela –sela acara peserta dipersilahkan untuk melakukan pemeriksaan tensi sambil menunggu masakan matang’

A. Sekilas tentang Ketela Pohon
Ketela pohon atau dikenal dengan singkong merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Ketela pohon berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852 (Danarti & Najiyati, 1998). Ketela pohon saat ini menjadi salah satu hasil pertanian utama di Gunung kidul.
Ketela pohon cukup potensial untuk dikembangkan karena ketela pohon merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh petani dan dapat ditanam dengan mudah. Ketela pohon juga merupakan tanaman yang fleksibel serta lahan untuk tanaman ketela pohon tidak harus khusus, dan tidak memerlukan penggarapan intensif seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya, misal sayuran.

B. Kandungan
Ketela pohon mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap yaitu:
Kandungan Nutrisi pada ketela pohon ( per 100 gram )
* Kalori 146 kal
* Air 62,5 gram
* Phosphor 40 mg
* Karbohidrat 34 gram
* Kalsium 33 mg
* Vitamin C 30 mg
* Protein 1,2 gram
* Besi 0,7 mg
* Lemak 0,3 gram
* Vitamin B1 0,06 mg
* Berat dapat dimakan 75 gram
* 87 % bagian daun dapat dimakan
* Kulit batang ubi kayu mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat. Tingginya kandungan nutrisi tersebut maka ketela pohon banyak digunakan sebagai bahan makanan dan obat oleh masyarakat. Ketela pohon dapat diolah menjadi gaplek, tepung tapioka, sirup maltosa, sorbitol dan lain sebagainya.

C. Manfaat
Ketela pohon menjadi sumber bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Daun ketela pohon dimanfaatkan sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi dan umbinya merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.
Ketela pohon sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya yaitu reumatik, demam, sakit kepala, diare, cacingan, mata kabur; luka bernanah.

Resep “Kroket Ketela Pohon”
Bahan Kroket Ketela Pohon :
• 1 kg ketela pohon, kupas, kukus, haluskan
• 100 g mentega
• 1 sdt kaldu ayam bubuk

Bahan Isi Kroket Ketela Pohon :
• 3 buah kentang, potong kecil-kecil
• 3 bh wortel, potong kecil-kecil
• 3 btg daun bawang, iris halus
• 1 siung bawang putih, iris halus
• 3 siung bawang merah, iris halus
• 1/2 sdt merica
• Air secukupnya
• 1/2 sdt garam secukupnya
• 1 sdt kaldu ayam bubuk

Bahan pelapis kroket Ketela Pohon:
• 1 butir telur
• Tepung panir secukupnya

Cara Membuat Kroket Ketela Pohon :
1. Membuat isi: tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum lalu tambahkan kentang, wortel, daun bawang, merica, garam dan kaldu bubuk. Masak sampai agak matang. Tambahkan air lalu masak lagi sampai kering, sisihkan.
2. Campur ketela pohon dengan mentega, kaldu ayam bubuk lalu aduk sampai rata.
3. Ambil adonan, pipihkan lalu tengahnya isi dengan adonan isi. Bentuk lonjong, celup ditelur dan tepung panir lalu goreng kecokelatan dengan api kecil.
4. Sajikan selagi panas

TIWUL KEDELAI “WULLAI”
Bahan: 500 gram tepung gaplek, 300 gram gula jawa, jagung 4 buah (1/2 kg), ½ butir kelapa parut, pisang kapok 10 buah, nangka 1 kg (kalau suka), kedelai 200 gram dan garam 1,5 sendok makan serta daun pisang dari 5-6 lembar panjang.

Cara membuat :
1. kedelai direbus sampai mendidih lalu digiling/diblender sampai lumat
2. jagung manis diparut
3. pisang kapok dan nangka diiris kecil-kecil 1-2 cm
4. semua bahan (tepung gaplek, parutan kelapa, kedelai giling, parutan jagung dicampur sampai rata, diberi garam secukupnya dan irisan gula jawa, dicampur lagi.
5. Siapkan dandang/soblok beri air secukupnya. Bagian untuk mengukus diberi daun pisang. Semua bahan dikukus selama 30 menit sampai matang
6. Tiwul kedelai “wullai” hangat siap dibungkus kecil-kecil, bisa dikonsumsi atau dijual

Sementara saat penulis kebetulan sedang melakukan pendataan tanaman obat (agenda KKN subunit Duren 2012) di Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul pada 30/07/12, penulis berkesempatan menyaksikan sendiri betapa melimpahnya hasil alam ketela pohon tersebut di hampir seluruh rumah warga. Hal tersebut wajar, mengingat bulan Juli merupakan bulan panen ketela pohon, sehingga ketela pohon seolah bergeletakan di hampir setiap halaman rumah warga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar